Kali ini kita akan membahas sebuah materi pembelajaran agroforestri kelas XII 12 SMK semester 1 kurikulum 2013 hasil revisi, adapun yang akan kita bahas mengenai pengertian agroforestri, manfaat, tujuan, komponen komponen, bentuk bentuk, ruang lingkup dan contoh agroforestri. Semoga dapat membantu

Agroforestri

Kali ini kita akan membahas sebuah materi pembelajaran agroforestri kelas XII 12 SMK semester 1 kurikulum 2013 hasil revisi, adapun yang akan kita bahas mengenai pengertian agroforestri, manfaat, tujuan, komponen komponen, bentuk bentuk, ruang lingkup dan contoh agroforestri.

Pengertian Agroforestri

Pengertian Agroforestri adalah penggunaan lahan terpadu yang memiliki aspek struktur, fungsi, sosial ekonomi dan ekologi, dilaksanakan melalui pengkombinasian pepohonan dengan tanaman pertanian atau ternak baik secara bersama-sama ataupun bergiliran. Hutan pada hakekatnya merupakan perwujudan dari lima unsur pokok yang terdiri dari bumi, air, alam hayati, udara dan sinar matahari.
Memanfaatkan hutan sebenarnya mengarahkan kelima unsur pokok kepada suatu bentuk tertentu pada tempat dan waktu yang diperlukan untuk kesejahteraan dan kebahagiaan manusia lahir dan batin sebesar mungkin tanpa mengabaikan aspek kelestarian.

Manfaat

Manfaat diadakannya kegiatan agroforestri adalah antara lain untuk:
  • Memberikan potensi kepada petani
  • Mengurangi kemiskinan melalui produksi agroforestri untuk komsumsi rumah tangga dan penjualan kesejahtraan hidup
  • Berkontribusi untuk ketahanan pangan dengan mengembalikan kesuburan tanah pertanian untuk tanaman pangan dan produksi buah-buahan kacang-kacangan dan minyak nabati
  • Untuk mengurangi deforestasi dan tekanan terhadap hutan dengan menyediakan kayu bakar
  • Meningkatkan keanekaragaman pada pertanian.
Manfaat argoforestri menurut Rianse (2006) agroforestri bermanfaat dalam mencegah perluasan tanah tergradasi, melestarikan sumberdaya hutan, meningkatkan mutu pertanian, serta menyempurnakan intensifikasi dan diversifikasi silvikultur.
Manfaat agroforestri bagi lingkungan:
  • Mengurangi ketergantungan terhadap hutan
  • Menjaga kesuburan lahan
  • Menurunkan suhu pada tanah dan lingkungan sekitarnya
Manfaat agroforestri bagi sosial dan ekonomi / dalam bidang sosial dan ekonomi yaitu:
  • Mencegah terjadinya gagal panen
  • Memantapkan dan meningkatkan pendapatan
  • Tersedianya kayu pertukangan, kayu bakar, pangan, pakan ternak dan pupuk hijau
  • Merubah sikap masyarakat dalam cara mengolah lahan

Tujuan

Tujuan agroforestri adalah untuk  meningkatkan kesejahteraan rakyat petani, terutama yang di sekitar hutan, yaitu dengan memprioritaskan partisipasi aktif masyarakat dalam memperbaiki keadaan lingkungan yang rusak dan berlanjut dengan memeliharanya.
Program-program agroforestri diarahkan pada peningkatan dan pelestarian produktivitas sumberdaya, yang akhirnya akan meningkatkan taraf hidup masyarakat.
Menurut Rianse (2006), ada beberapa keunggulan agroforestri dibandingkan dengan sistem penggunaan lahan lainnya yaitu:
  1.  Produktivitas (Productivity): Produk total sistem campuran dalam agroforestri jauh lebih tinggi dibandingkan pada monokultur.
  2. Diversitas (Diversity); Diversitas keragaman yang tinggi, baik menyangkut produk maupun jasa.
  3. Kemandirian (Self-regulation); Mampu memenuhi kebutuhan pokok masyarakat dan petani kecil.
  4.  Stablitas (Stability); Mampu memberikan hasil yang seimbang sepanjang penguasaan lahan sehingga dapat menjamin stabilitas dan kesinambunga pendapatan petani.
Tujuan menurut para ahli, Menurut Maydell (1986) dalam Rianse (2006), agroforestri pada umumnya diharapkan dapat membantu mengoptimalkan hasil suatu bentuk penggunaan lahan secara berkelanjutan guna memenuhi kebutuhan hidup masyarakat.

Bentuk Bentuk Agroforestri

Bentuk bentuk agroforestri menurut Nair (1993) 7 yaitu:
  1. Agrisilviculture adalah penggunaan lahan secara sadar dan dengan pertimbangan yang masak untuk memproduksi sekaligus hasil-hasil pertanian dan kehutanan.
  2. Sylvopastoral system adalah sistem pengelolaan lahan hutan untuk menghasilkan kayu dan padang penggembalaan untuk memelihara ternak.
  3. Agrosylvo-pastoral system adalah sistem pengelolaan lahan hutan untuk memproduksi hasil pertanian dan kehutanan secara bersamaan, dan sekaligus padang penggembalaan untuk memelihara hewan ternak.
  4. Multipurpose forest tree production systems adalahsistem pengelolaan dan penanaman berbagai jenis kayu, yang tidak hanya hasil kayunya, akan tetapi juga daun-daunan dan buah-buahan yang dapat digunakan sebagai bahan makanan manusia, ataupun pakan ternak.
  5. Sylvofishery adalah sistem pengelolaan lahan hutan untuk menghasilkan kayu dan perikanan.
  6. Apiculture adalah sistem pengelolaan lahan hutan untuk menghasilkan pohon-pohon yang merupakan sumber pakan lebah sekaligus dilakukan pemeliharaan lebah madu.
  7. Sericulture adalah sistem pengelolaan lahan hutan untuk menghasilkan pohon-pohon dan pemeliharaan ulat sutera.

Komponen Komponen dan Ruang Lingkup Agroforestri

Pada dasarnya ruang lingkup agroforestri tersusun dari 3 komponen utama / pokok, yaitu kehutanan, pertanian dan kehutanan.
Penggabungan 3 komponen dalam agroforestri adalah Agrisilvikultur, Silvopastura dan Agrosilvopastura.
  • Agrisilvikultur yaitu Kombinasi antara komponen atau kegiatan kehutanan (pepohonan, perdu, palem, bambu, dll.) dengan komponen pertanian.
  • Silvopastura adalah Kombinasi antara komponen atau kegiatan kehutanan dengan peternakan
  • Agrosilvopastura adalah Kombinasi antara komponen atau kegiatan pertanian dengan kehutanan dan peternakan/hewan
  • Silvopastura adalah Kombinasi antara komponen atau kegiatan kehutanan dengan peternakan

Dari keempat kombinasi tersebut, yang termasuk dalam agroforestri adalah Agrisilvikutur, Silvopastura dan Agrosilvopastura. Sementara agropastura tidak dimasukkan sebagai agroforestri, karena komponen kehutanan atau pepohonan tidak dijumpai dalam kombinasi.

Di samping ketiga kombinasi tersebut, Nair (1987) menambah sistem-sistem lainnya yang dapat dikategorikan sebagai agroforestri. Beberapa contoh yang menggambarkan sistem lebih spesifik yaitu:
  1. Silvofishery adalah kombinasi antara komponen atau kegiatan kehutanan dengan perikanan.
  2. Apiculture adalah budidaya lebah atau serangga yang dilakukan dalam kegiatan atau komponen kehutanan.

Contoh Agroforestri

Contoh sistem agroforestri sederhana :

1. Strip Rumput

Strip rumput adalah bentuk peralihan dari sistem pertanian tanaman semusim menjadi sistem agroforestri.
Strip rumput adalah barisan rumput dengan lebar 0,5-1 m dan jarak antar strip 4-10 m yang ditanam sejajar garis ketinggian (kontur). Pada tanah yang berteras, rumput ditanam di pinggir (bibir) teras. Jenis rumput yang cocok adalah rumput yang mempunyai sistem perakaran rapat dan dapat dijadikan hijauan pakan ternak, misalnya rumput gajah (Pennisetum purpureum), rumput BD (Brachiaria decumbens), rumput BH (Brachiaria humidicola), rumput pahit (Paspallum notatum) dan lain- lain. Adakalanya rumput akar wangi (Vetiveria zizanioides) digunakan juga sebagai tanaman strip rumput. Akar wangi tidak disukai ternak, tetapi menghasilkan minyak atsiri yang merupakan bahan baku pembuatan kosmetik.
Keuntungan strip rumput adalah untuk mengurangi kecepatan aliran permukaandan erosiMemperkuat bibir terasMenyediakan hijauan pakan ternakMembantu mempercepat proses pembentukan teras secara alami.

2. Pertanaman Lorong

Sistem pertanaman lorong merupakan sistem pertanian di mana tanaman semusim ditanam pada lorong di antara barisan tanaman pagar yang ditata menurut garis kontur.
Jenis tanaman yang cocok untuk tanaman pagar adalah tanaman jenis kacang-kacangan (leguminosa) seperti, gamal (Flemingia congesta Gliricidia sepium), lamtoro (Leucaena leucocephala), dan Calliandra callothirsus.
Jarak antar baris tanaman pagar berkisar antara 4 sampai 10 m. Semakin curam lereng, jarak antar barisan tanaman pagar dibuat semakin dekat.

3. Pagar Hidup

Pengertian Pagar hidup adalah barisan tanaman perdu atau pohon yang ditanam pada batas kebun. Bila kebun berada pada lahan yang berlereng curam, maka pagar hidup akan membentuk jejaring yang sangat bermanfaat bagi konservasi tanah.
Pangkasannya dapat digunakan sebagai sumber bahan organik atau sebagai hijauan pakan ternak.
Jenis tanaman yang baik dipakai untuk pagar sebaiknya yang mudah ditanam dan mudah didapatkan bibitnya.
Contohnya gamal dengan stek, turi, lamtoro dan kaliandra dengan biji.
Untuk tanaman pagar jenis leguminose perdu (lamtoro, gamal), ditanam dengan jarak antar batang ± 20 cm. Jarak yang rapat ini untuk menjaga agar tanaman pagar tidak tumbuh terlalu tinggi.
Keuntungan Pagar Hidup
  • Mengurangi intensitas cahaya matahari, misalnya untuk kopi dan coklat yang butuh naungan.
  • Karena banyak jenis tanaman, diharapkan panen dapat berlangsung secara bergantian sepanjang tahun dan ini dapat menghindari musim paceklik.
  • Tanah selalu tertutup tanaman sehingga aman dari eros

Related Post

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *